Timika, mimbarpapua.com – Pemerintah Kampung Nawaripi, Distrik Wania menjalin kerjasama dengan yayasan Rumah Kasih Yakobus Abadi di Keuskupan Amboina untuk mengirim anak asli Mimika Wee ( Kamoro) untuk sekolah di sana.
Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun kepada wartawan saat ditemui di bengkel Merah Putih Nawaripi, Senin (27/6/2023) mengatakan yayasan itu adalah Yayasan Rumah Kasih Yakobus Abadi di Kabupaten Seram Barat, Kota Piru, Maluku. Yayasan ini mengelola sekolah katolik di wilayah Keuskupan Amboina, Ambon Maluku. Lembaga pendidikan ini dengan Ketua Yayasan Bruder Andreas Resubun.
Menurut Norman, dalam komunikasi dirinya dengan pihak yayasan, dimana yayasan bertanya apakah pihaknya bisa mendidik anak asli Mimika. Dia sontak respon bisa dan berjanji tahun ini akan mengirim tiga orang yakni tiga laki-laki.
Tahun pertama dalam kerjasama ini pihaknya akan mengirim 3 anak dari Nawaripi yang laki-laki dengan klasifikasi 2 ditingkat SD dan satu tingkat SMP.
Kata dia saat ini pihaknya baru menjaring anak-anak yang orang tuanya bersedia mengirim anak mereka untuk belajar di wilayah Keuskupan Amboina. Orangtua harus menyiapkan kelengkapan anak surat baptis, KTP Bapa dan mama, kartu keluarga, surat pernyataan dari orang tua, BPJS Kesehatan dan yang lainnya.
Untuk biaya pendidikan, terang dia tahun pertama akan ditanggung pemerintah kampung melalui dana ADD. Masuk tahun kedua dan seterusnya ditanggung oleh yayasan dan sekolah. Pimpinan yayasan rumah Kasih Yakobus Abadi ini Bruder Andreas Resubun berceritera ada anak dari Suku Moni dididik oleh yayasan ini dari SD hingga perguruan tinggi. Bahkan Bruder Andreas akan menyaksikan wisuda anak ini STPDN Watinangor, Jawa Barat.
Peluang seperti ini jelas dia pemerintah Kampung Nawaripi harus manfaatkan dengan mengirim anak Mimika Wee untuk belajar di sana. Soal keberangkatan pihaknya menunggu Ketua Yayasan Bruder Andreas usai dari Jatinangor Jabar akan mampir ke Timika. Di Timika beliau akan bertemu dengan orang tua dari tiga anak ini sekaligus sama-sama melepas mereka lalu berangkat ke Ambon. Orangtua anak-anak ini juga ikut antar beberapa hari di sana lalu kembali ke Timika.
Kemudian orang tua juga akan membuat surat pernyataan sekaligus menyerahkan anak mereka ke Bruder Andreas supaya mereka sekolah di sana. Bila tiga orang ditahun pertama ini mereka betah sekolah di sama maka tahun kedua pemerintah kampung tingkatkan jumlahnya, begitu pula dengan tahun ketiga dan seterusnya. Jika kerjasama terjalin baik maka pihaknya akan mengajak stake holder yang lain untuk menangkap peluang emas ini dengan mengirim sebanyak-banyaknya anak Mimika Wee atau Mimika secara untuk belajar di sekolah ini.
” bila tidak ada halangan akhir Juli atau Agustus kita sudah berangkat antar anak-anak ini ke Ambon bersama orang tua mereka. Bruder juga ikut mendampingi anak-anak ini dari Timika hingga di tempat tujuan di Kabupaten Seram Bagian Barat. Biaya pendidikan anak-anak ini ditanggulangi pemerintah kampung melalui alokasi dana ADD untuk tahun pertama. Tahun kedua dan seterusnya biaya ditanggung oleh sekolah dan yayasan,”terang dia. (mar)