Tim Fornas VII Bandung harus Kompak, Jaga Nama Baik Mimika, Papua Tengah, Jangan Lupa Cek Kesehatan

Admin Mimbar Papua
Pengarahan dari Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, Yakop Toisuta

Timika, mimbarpapua.com – Puluhan penggiat, ofisial dan pengurus Komite Olahraga Mayarakat Indonesia (Kormi) yang akan mengikuti ajang fornas VII di Bandung, Jawa Barat awal Juli mendarang harus kompak, jaga nama baik dan citra Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Kemudian jangan lupa juga sebelum berangkat tanggal 1 juli mendarang sebaiknya semua tim harus pemeriksaan keseharan dulu.

“ini penting supaya kita tahu kita sehat atau tidak. Pemeriksaam kesehatan untuk tahu kita ada malaria atau tidak. Ingat ini jalan jauh habis turun pesawat harus naik bus atau kerera api lagi. Karena itu kita perlu antsipasi dari Timika dan tim kesehatan kita perlu persiapan obat dan yang lainnya,” kata kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahrara Kaabupaten Mimika, Yakop Toisuta dalam pengarahannya di hadapan tim fornas Bandung, di Sekretariar Kormi Mimika di Venue Biliar, Rabu (28/6/2023).

Kompak kata Yakop yang biasa dipanggil Yopi, satu kata yang enteng disebut tapi pelaksanaannya berat. Jangan sudah tiba di Banddung masing-masing jalan sendiri-sendiri dan tidak mau demgar pengurus. Yang berangkat ini satu tim jadi anggota tim dengar arahan dan perintah pengurus. Anggota tim dengar dan ikut pengurus dan jangan ambil inisiatif sendiri. Jika mau pergi harus lapor pengurus.

Begitu pula saat mau bertanding harus dengar arahan, petunjuk dari ofisial masing-masing Inorga.

Soal kegiatan ini sebut Yopi, dia sudah melapor ke pejabat bupati Mimika. ” beliau sangat respek dan beri perhatian soal keberangkatan tim.  Beliau sempat tanya soal anggaran dan saya katakan anggaran ada dan hasil pertemuan hari ini akan saya lapor ke beliau,” terang Yopi.

Sekali lagi dia berpesan jaga kesehatan dan banyak istirahat. Tim jangan kecapaian karena kalau capai bisa mengundang malaria. Maka pemeriksaan kesehatan sangat perlu sehingga pengurus mengantisipasi supaya jangan sakit.

Mengenai kegiatan setelah fornas dirinya berjanji akan berdiskusi dengan pengurus  serta dukung Kormi. Kormi itu satu level dengan KONI jadi Kormi sebagai olahraga masyarakat harus tunjukan prestasi diajang fornas maupun forda nantinya. Soal anggaran dirinya akan kawal saat pembahasan di tingkat eksekutif maupun di DPRD.

Sementara Wakil Ketua I Kormi Provinsi Papua, John Lemauk, berterima kasih karena Pak Kadis Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, mewakili Pemkab Mimika memberikan arahan kepada tim fornas Bandung yang akan berangkat 1 Juli mendatang.

Kepada Pak Kadis, kata John dalam fornas kali ini tim fornas Provinsi Papua Tengah mengijuti 6 Inorga yang akan bertanding nanti. Memang awalnya disepakati 9 tapi persoalan biaya maka pengurus Kormi kurangi hanya 6 Inorga yang ikut.

” Pak Kadis kami sadari pasti ada Inorga yang kecewa, tapi mau bagaimana lagi kita keterbatasan dana sehingga kami putuskan dari Mimika hanya 50 orang yang berangkat dari total yang direncanakan 140 orang,” kata John.

Ajang fornas Bandung ini terang dia jadi barometer buat Kormi Mimika dan Kormi Papua Tengah dalam mempersiapkan latihan bagi penggiat jauh-jauh hari. Begitu juga saat yang tepat ini dia meminta kepada kadis umtuk mensuport kegiaran Kormi diwaktu mendatang baik itu car free day, formami, forda.

Sementara Sekum Kormi Provinsi Papua Tengah, Habel Taime melaporkan hasil perkembangan terakhir berapa Inorga yang ikut dalam formas. Memang awal Kormi sepakati 9 namun karena dana tidak cukup maka ada Inorga yang harus batal jika sesuai dengan RKA. Dalam RKA yang disetujui pemerintah hanya 50 orang. Sedangkan tim fornas awalnya 140 orang demgan 9 Inorga dan hingga H minus 4 belum ada respon maka dalam pertemuan terakhir Selasa kemarin diputuskan hanya 6 Inorga.

Sementara sejak Mey Kormi telah memasukan proposal ke sejumlah perusahaan namun sampai saat ini belum ada jawaban. Format remcana leberangkatan ini ada plan A, plan B dan plan C.  Plan A sesuai RKA dari pemerintah, dam plan B jika ada jawaban dari perusahaan-perusahaan ini semua berangkat, dan plan c pemgurus inti. (Mar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *