Pelayanan Klinik Bergerak YPMAK Catat Malaria dan ISPA Masih Mendominasi di Wilayah Pesisir Mimika

Admin Mimbar Papua

Mimbarpapua.com – Program Kesehatan merupakan salah satu program rutin Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

Program yang didanai dari Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia ini dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika.

Secara berkala, YPMAK terus memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat di pesisir dan pedalaman Mimika. Salah satu program yang dijalankan Divisi Kesehatan YPMAK adalah Kampung Sehat, yang sudah terintegrasi dengan Layanan Klinik Bergerak.

Klinik Bergerak hadir untuk melengkapi upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya Suku Amungme dan Kamoro di Kabupaten Mimika.

Kegiatan ini rutin dilakukan dan secara berkala mengunjungi kampung-kampung di Pesisir dan pedalaman Mimika
Pada pelayanan perdana atau trip pertama di tahun 2023, Tim Klinik Bergerak Kampung Sehat melayani wilayah Distrik Mimika Barat Jauh dan Mimika Barat Tengah yang berlangsung sejak tanggal 13 hingga 22 Maret 2023.

Kampung-kampung yang menjadi sasaran program, yaitu Kampung Aindua, Kampung Umar Ararau, dan Kampung Kapiraya.

Beberapa kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu, Mass Blood Survey Malaria, Balai Pengobatan Umum, Pemeriksaan Kehamilan/ANC dan USG Kehamilan, Skrining TBC, Kusta dan Pemeriksaaan HIV/AIDS, dan pelatihan untuk tenaga Kesehatan. Serta Edukasi Kesehatan Masyarakat dilakukan sesuai dengan keadaan wilayah intervensi.

Pada kegiatan tersebut, dilakukan pemeriksaan 340 pasien, pemeriksaan 10 ibu hamil dan 448 pemeriksaan malaria untuk masyarakat di Aindua, Ararau dan Kapiraya. Selain itu juga dilakukan skrining TBC dan Kusta.

Selain melakukan pelayanan kesehatan, Tim Klinik Bergerak juga melakukan edukasi tentang pentingnya kesehatan. Hal itu dilakukan sebelum pemeriksaan darah malaria, yang bertujuan agar masyarakat bisa meningkatkan kualitas kesehatan mereka.

Dari laporan kegiatan yang ditulis tim Kampung Sehat, pada layanan trip pertama jumlah kasus terbanyak adalah malaria dengan 146 kasus dan ISPA 74 kasus.

Peningkatan kasus malaria terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup yang bersih, serta kurangnya pemakaian kelambu di dalam rumah. Sementara kasus infeksi pernafasan akut (ISPA) terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *