Timika, mimbarpapua.com – Dalam beberapa bulan belakangan ini orang mabuk di Kampung Nawaripi meningkat dimana peredaran minuman keras (miras) sudah begitu darurat sehingga butuh penanganan khusus dari semua pihak.
Kepala kampung Nawaripi, Norman Ditubun kepada wartawan melalui rilisnya Minggu (16/7/2023) menuturkan tiap malam pasti ada saja warga yang mabuk hingga membuat persoalan dalam kampung.
Kata dia, beberapa fasilitas umum dirusak seperti aula kantor kampung, kantor kampung, mabuk tidur di SD hingga merusak kaca-kaca sekolah, buka perpustakaan hingga obrak abrik buku-buku. Selain itu ada warga mabuk bawa kendaraan hingga kecelakaan.
“Maka itu saya sampaikan Nawaripi darurat miras sehingga butuh peran serta tokoh-tokoh, orangtua, RT agar bisa menasihati orang muda agar tidak boleh mabuk. Miras membuat fasiltas yang dibangun dirusak semua,’ kata dia.
Dia mengingatkan RT-RT untuk mengawasi lingkungan masing-masing. Bila ada penjual miras lokal RT wajib lapor ke kepala kampung. Jika ketahuan ada penjualan miras di RT-RT dan tidak ada laporan minta dengan tegas RT dicopot.
“Sekali lagi jika bapak/ibu RT lindungi penjual miras di wilayahnya tidak ada ampun kami ganti. Miras sudah mengganggu kenyaman masyarakat dan pemerintah sehingga kami serukan mari kita berantas hingga ke akar-akarnya,” jelss dia.
Dia meminta pihak kepolisian dan TNI untuk melakukan patroli rutin tiap jam terlebih saat jam kecil biasanya orang mabuk ada banyak. Bila kedapatan mabuk dan tidur di jalan, pekarangan rumah orang, sekolah dan fasilitas umum lainnya amankan di Polsek arau di Koramil.
Ini salah satu cara membuat orang untuk sadar dan malu mabuk diangkut polisi dan TNI harus menginap di Polsek. Selain itu jika ada warga Nawaripi yang jual miras pemerintah kampung akan proses hukum serta RT nya diberhentikan. Selain itu ada sanksi administrasi umum apapun di kampung tidak akan dilayani.
” ini ketegasan pemerintah kampung bagi warga yang jual miras di wilayah Nawaripi. Saya hentikan semua pelayanan administrasi apapun. Yang mau coba-coba silahkan risiko akan engkau panen,” tegas dia. (Mar)