Timika, mimbarpapua.com – Memang bicara miras tidak ada habis-habisnya karena barang enak satu ini menghipnotis warga hingga mabuk parah, buta bahkan nyawa harus jadi korban. Bahkan ada pandangan lain bahwa orang muda, tua dan orang hidup susah di kota ini telah jadi donatur yang memperkaya distributor atau pengusaha miras.
Pengusaha yang jual miras tidak pernah rugi bahkan akan tambah kaya raya. Usaha dimana-mana, sukses dalam semua lini baik lini ekonomi, politik, sukses dalam mengusai usaha pertambangan, bahkan masuk mempengaruhi kebijakan birokrasi.
Pandangan tersebut disampaikan ayah kandung Almarhum Thomas Maknaipeku yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas depan Hotel dan Resto 66, Jumat (14/9/2023). Marianus mengatakan putranya meninggal karena miras.
Kata dia kebanyakan orang minum miras dalam keadaan lapar (perut kosong). Untuk beli makan tidak ada uang, tapi kalau beli miras Rp50 ribu atau Rp 100 ribu keluar dari saku celana. Yang seperti ini sama dengan mereka kasih kaya pengusaha atau distributor miras.
Kecelakaan maut ini terjadi didepan toko atau penjual miras kata dia, mestinya distributor miras buka mata bahwa miras telah menghancurkan masa depan generasi anak Mimika.
Untuk menyikapi hal ini jelas Wakil Direktur Lemasko ini akan membicarakan masalah miras ini dengan unsur pimpinan Lemasko dan semua keluarga besar Lemasko. Dia mengakui ada beberapa pihak memintanya usai urusan kematian putranya mereka menggelar aksi damai atau pengadilan jalanan yang meminta penutupan penjualan miras di Kota Timika.
Dia menyoroti bebasnya penjualnya miras di Timika karena penjual atau distributor dilindungi penguasa, sehingga distributor boleh kembangkan bisnis ini secara meluas dalam kota. Dengan kasus kecelakaan yang menimpa putranya jadi catatan berharga buat penguasa, pengusaha dan distributor agar kematian maut ini jangan lagi terjadi pada masyarakat atau generasi muda di daerah ini.
Khusus bagi warga Mimika Wee, secara khusus generasi muda dan berpesan sudah saatnya tinggalkan miras. Sebab, miras tidak hanya membunuh secara langsung, tapi miras juga membunuh secara perlahan. Dan bagi warga Mimika dia menyampaikan bergaul dengan miras umur “kita” tidak panjang. ” ini pesan sekaligus catatan yang harus jadi pedoman buat kita semua. Sebagai orangtua mari kita ingatkan, kita tegur jika lihat anak-anak kita kalau mabuk hingga tidak sadar diri,” pesan Marianus.
Selain miras dia juga menyoroti narkoba jenis rokok sintetis yang merajalela beredar di kota Timika. Orang muda Mimika Wee narkoba ini telah beredar ramai di Timika sehingga harus hindari dan jangan coba. (red)