Poliik  

Dinsos Turun Kampung Invetarisir Masalah Sosial Dan Penyandang Kesejahteraan Sosial

Admin Mimbar Papua
Tim Dinasi Sosial, Kepala Kampung Nawaripi Norman Ditubun Dan Babinsa Kampung Saat Foto Bersama Dalam Balai Kampung

Timika, mimbarpapua.com – Tim dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mimika turun ke Kampung Nawaripi menginventarisir masalah sosial dan penyandang keseĵahteraan sosial serta potensi penggunaan teknologi digitalisasi saat ini.

Tim Dinsos Pak Hubertus Baru dan Ibu Vivi Amelia ketika bertemu kepala kampung sempat menanyakan beberapa hal berkaìtan dengan masalah sosial, penyandang kesejahteraan sosial, seperti anak broken home, anak putus sekoĺah, penyandang cacat, anak aibon, manula dan kebutuhan-kebutuhannya. Pertanyaan yang berjumlah 30 pertanyaan dijawab semua oleh Kepala Kampung Norman Ditubun.

Ibu Vivi Amelia yang memandu pertanyaan menuturkan jawaban dari Bapak Kepala Kampung akan mereka berdua laporkan ke Kabid masing-masing untuk dianalisa dan dimasukan dalam program di Tahun 2025 mendatang.

Pertanyaan ini jadi rujukan bahwa di Nawaripi memang butuh sentuhan dari Dinsos.

Seperti jawaban Bapa Kepala Kampung bahwa masyarakat asli Nawaripi memang butuh bantuan seperti pangan sebab mereka hidup diatas kekayaan alam mereka yang melimpah tapi mereka masih butuh bantuan. Hal ini terjadi karena mereka memiliki kemampuan sumber daya manusia yang terbatas.

Ini yang membuat mereka susah bangkit bersaing dengan yang lain, Soal lansia atau orang cacat yang membutuhkan alat bantu menurut Hubertus, baru seperti alat bantu pendengaran, tongkat, kursi roda akan mereka sampaikan ke kabidnya.

Kalau ada digudang langsung diserahkan dan jika belum ada harus dipesan dari luar.

Untuk itu bantuan di Dinsos kata dia ada bantuan pangan atau bama dan ada juga PKH, serta bangunan jenis lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh warga. Dan untuk lansia ada juga bantuan makanan.

Sementara Mengenai penggunaan data digital, Vivi dan Hubert mintan kampung siapkan tenaga operator dan dinsos akan latih dan perkenalkan akun dinsos dan tenaga operator untuk mendapat SK Bupati dan honor dari dinsos, karena untuk pendampingan anak akan ditingkatkan pada Tahun 2025 dan semua kampung wajib dampingi anak-anak ini.

Anak yang putus sekolah dimsos akan kerjasama dengan OPD terkait untuk menyelenggarakan KBM dan ujian pada semua jenjang.

Kepala kampung Nawaripi, Norman Ditubun menuturkan hari ini ada pencerahan dari Dinsos. Ada banyak masalah sosial di Nawaripi ini secara perlahan-lahan mulai terurai.

” terima kasih Dinas Sosial sudah datang mau melihat dan membantu kami di sini. Ada banyak masalah disini seperti lansia butuh penanganan, anak putus sekolah, orang cacat butuh alat bantu, masyarakat butuh rumah, rehab rumah warga asli. Dengan dana desa yang kecil kami sendiri tidak mampu,”. Kata Norman.

Kata dia apa yang dia sampaikan ke Ibu Vivi dan Pak Hubert bisa diteruskan keatas dan ada hasilnya di tahun depan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *