Bulog Timika Pasok Minyak Goreng Sebanyak  19.800 Liter dari Sulsel

Admin Mimbar Papua
Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Timika, Riyadi Muslim

Timika, mimbarpapua.com – Kantor Bulog Timika juga mendatangkan 19.800 liter minyak goreng jenis minyak kita dari Sulawesi Selatan ( Sulsel) untuk kebutuhan pasar Timika. Kebutuhan minyak goreng memang pasokan terbatas karena permintaannya bukan hanya Bulog Timika saja tapi mereka melayani distributor lain di seluruh Indonesia.

Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Timika, Riyadi Muslim saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/7/2023) untuk pasaran minyak goreng ini sudah ada pedagang di rumah pangan. Masyarakat yang mau beli minyak tidak bisa beli ke Bulog tapi harus melalui rumah pangan seperti di koperasi dan beberapa kios depan Kantor Bulog.

Menjawab pertanyaan wartawan,  apakah tiap bulan minyak goreng selalu masuk, Riyadi mengatakan pihaknya menginginkan demikian. Namun, stok produsen terbatas sehingga Bulog Timika hanya dapat pasokan 19.800 liter saja.  Hanya saja bulan ini pihaknya dikasih satu kontainer.

Untuk harga jual kata dia pihaknya jual ke pedagang yang ada di rumah pangan dengan harga 12 ribu lebih. Dan untuk minyak goreng minyak kita ini dengan HET 14 ribu. Dia berharap pedagang yang ada di rumah pangan tidak menjual dengan harga mencekik harus memperhatikan HET.

Biasanya pedagang lain yang beli dari pedagang rumah pangan yang membuat rantai pasar jadi panjang dengan harga macam-macam.  Pembelian minyak goreng di Makasar ini langsung di produsennya dan disana mereka melayani banyak konsumen  sehingga stok yang mereka berikan ke Bulog Timika tidak sesuai permintaan.  “mereka bukan hanya layani kita,  tapi ada macam-macam konsumen sehingga stok yang mereka berikan sangat terbatas,” terang Riyadi.

Soal seringkali minyak kita ini langka di pasar dan kadang harganya hingga 20 ribu bahkan sampai 25 ribu dia menjelaskan itu karena rantai peredaran terlalu panjang sehingga harganya begitu mahal. Sesungguhnya Bulog sudah ada mitra pedagang yang tergabung dalam rumah pangan sekitar 30 an pedagang dan mereka yang menjual minyak kita sesuai harga dari Bulog. Kalau harga begitu tinggi karena memang rantai penjualan terlalu panjang.

Bulog Timika jelas dia hanya mengawasi pedagang yang ada di rumah pangan karena penjualan diatur dengan harga yang jelas. Para pedagang juga dikasih stok terbatas tidak boleh beli lebih karena memang stok Bulog terbatas.  Bulog taat dengan harga HET yang telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.

Selain minyak ada juga gula yang dalam perjalanan masuk ke Timika sebanyak 25 ton. Soal harga pihaknya belum hitung nanti setelah tiba baru pihaknya hitung dan bisa tahu harga jualnya. Sama dengan minyak, beras dan gula, bahwa masyarakat umum tidak bisa datang beli ke kantor Bulog tapi melalui koperasi atau rumah pangan. (mar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *